kegiatan-pelatihan-rt-rw-mantir-adat-dan-penghulu-adat-se-kelurahan-taniran-kecamatan-benua-lima-2

Kegiatan Pelatihan RT, RW, Mantir Adat, dan Penghulu Adat se-Kelurahan Taniran Kecamatan Benua Lima

 19 November 2024 |  Administrator

Benua Lima, 19 November 2024 — Untuk memperkuat peran tokoh masyarakat dan aparatur di tingkat kelurahan, Pemerintah Kelurahan Taniran mengadakan pelatihan bagi Ketua RT, RW, Mantir Adat, dan Penghulu Adat. Kegiatan ini berlangsung di Aula Kantor Kelurahan Taniran dengan melibatkan dua narasumber utama, yaitu Kasi Pemerintahan Kecamatan Benua Lima Wahya Walmaliki, S. STP serta Damang Kepala Adat Kecamatan Benua Lima Aruntundi.

Sekretaris Lurah Taniran Ladianto, S. Pd, membuka acara dengan menekankan pentingnya kolaborasi antara lembaga pemerintahan dan adat untuk menciptakan masyarakat yang harmonis dan produktif. Ia menyebutkan, pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi peserta agar lebih siap dalam menghadapi tantangan di wilayah masing-masing.

“Kegiatan ini diharapkan dapat menyelaraskan pemahaman semua pihak terkait, baik dari sisi administratif maupun adat, sehingga dapat memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” ujar Sekretaris Lurah dalam sambutannya.

Sebagai narasumber, Kasi Pemerintahan Kecamatan Benua Lima, Wahya Walmaliki, SSTP, memberikan materi mengenai pengelolaan administrasi pemerintahan di tingkat RT dan RW. Ia juga memaparkan prosedur pelayanan publik yang berbasis akuntabilitas dan transparansi, serta pentingnya peran Ketua RT dan RW sebagai penghubung langsung antara masyarakat dan pemerintah.

Sementara itu, Damang Kepala Adat Kecamatan Benua Lima menyoroti peran strategis Mantir Adat dan Penghulu Adat dalam menjaga dan melestarikan nilai-nilai kearifan lokal. Dalam sesinya, ia menjelaskan pentingnya adat sebagai pondasi dalam menyelesaikan permasalahan masyarakat secara damai dan bermartabat.

“Adat istiadat bukan hanya warisan budaya, tetapi juga menjadi solusi praktis dalam menjaga kerukunan dan menyelesaikan konflik. Oleh karena itu, sinergi antara adat dan pemerintahan sangat penting,” ungkap Damang.

Kegiatan ini diikuti dengan sesi tanya jawab dan diskusi interaktif. Peserta pelatihan mengutarakan berbagai tantangan yang mereka hadapi dalam menjalankan tugas, baik di bidang administratif maupun dalam menyelesaikan konflik adat. Respons positif diberikan kepada kedua narasumber yang dinilai memberikan solusi praktis dan aplikatif.

“Pelatihan ini memberikan kami wawasan baru, terutama dalam memahami peran adat dan pemerintah secara berimbang. Hal ini sangat membantu dalam pelaksanaan tugas sehari-hari,” kata salah satu peserta, [nama peserta].

Kegiatan ini diakhiri dengan komitmen bersama untuk terus meningkatkan sinergi antara pemerintah dan adat dalam mendukung pembangunan Kelurahan Taniran. Pelatihan ini diharapkan menjadi agenda rutin untuk memperkuat kapasitas dan kolaborasi seluruh elemen masyarakat.(EDD)


SIKEMA

Kirim Keluhan

Lacak Keluhan Anda!

KELUHAN TERJAWAB

AGENDA KEGIATAN


  • Event tidak tersedia.

PENGUNJUNG